Menguak Privasi Di Internet Via Tebet
Oleh: Gustaff H. Iskandar
Sebuah pameran seni rupa yang menyoal masalah privasi di jagat internet digelar di sebuah rumah yang berlokasi di bilangan Tebet. Tempat ini merupakan markas dari ICT Watch Indonesia, sebuah lembaga non-profit yang getol menyuarakan kebijakan serta pemanfaatan internet secara sehat dan aman. Sejak didirikan di Jakarta pada 2002, lembaga ini aktif menyuarakan praktik dan kebijakan tata kelola internet bagi proses pemberdayaan warga di Indonesia. Selain melakukan kajian dan penelitian tentang internet, ICT Watch Indonesia juga banyak terlibat dalam proses advokasi kebijakan serta literasi media bagi warga kebanyakan di Indonesia.
Pameran yang digelar oleh ICT Watch Indonesia kali ini melibatkan kelompok Studio Malya. Kelompok ini dibentuk di Yogyakarta pada 2017 oleh sejumlah mahasiswa dan alumni Fakultas Sosial Politik, Universitas Gajah Mada. Perjumpaan ICT Watch Indonesia dengan Studio Malya terjadi saat gelaran Biennale Jogja XV yang diselenggarakan pada akhir 2019. Saat itu, salah seorang penggerak ICT Watch Indonesia yang mengunjungi pameran terinspirasi oleh sebuah karya seni instalasi berjudul “Have You Heard It Lately?”. Karya ini dicipta oleh Studio Malya dan memanfaatkan sekitar 65 kaleng yang difungsikan menjadi semacam pesawat telepon sederhana. Pada setiap kaleng ini terdapat rekaman suara dari para penyintas peristiwa konflik politik 1965 yang dapat didengar oleh para pengunjung pameran.
Judul dari pameran di Tebet adalah “#KendalikanPrivasimu”. Penyelenggaraan pameran ini berawal dari sebuah perbincangan di antara para punggawa ICT Watch Indonesia dengan Studio Malya. Semula pameran akan digelar secara offline di sebuah ruang pamer di Jakarta. Namun karena situasi pandemi COVID-19, lokasi pameran kemudian dipindahkan ke Tebet. Selain memindahkan lokasi, akses khalayak diputuskan untuk dibuka secara online melalui kanal internet. Namun begitu, sebagian khalayak umum tetap dapat melihat pameran secara on site dengan perjanjian dan pembatasan jumlah pengunjung agar sejalan dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Karena perubahan ini, sebuah ruang di markas ICT Watch Indonesia kemudian dirombak menjadi ruang pamer yang diberi nama Galeri Privasi. Mirip seperti sebuah lab media.